Laman

Minggu, 07 April 2013

Eyang Subur Ternyata Tidak Pernah Ada

Subrun Wijayanto
JAKARTA - Pemberitaan yang heboh mengenai perseteruan antara Eyang Subur dan Adhi Bin Slamet terus bergulir di jagat media. Di mana-mana berita ini menjadi tren dan banyak diperbincangkan. Namun sebuah studi independen berhasil menemukan fakta yang mengejutkan. Berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan dari berbagai sumber dapat dipastikan bahwa Eyang Subur hanyalah tokoh fiktif. Dengan kata lain sebenarnya Eyang Subur itu tidak pernah ada.

Hal ini dibuktikan bahwa Eyang Subur yang dihujat oleh orang-orang yang kontra terhadapnya tidak pernah berbicara langsung di depan media. Jika kita sering melihat televisi, memang benar bahwa Eyang Subur tidak pernah berbicara. Justru yang sering berbicara hanyalah pengacaranya dan para pengikutnya.

Lalu siapakah orang tua yang sering tampil di berita yang diklaim sebagai Eyang Subur itu? Ternyata berdasarkan studi independen tersebut, orang yang selama ini dikatakan sebagai Eyang Subur merupakan tukang siomay yang sangat terobsesi menjadi jutawan. Namanya adalah Subrun Wijayanto, berusia 65 tahun. Dia sama sekali bukan seorang yang ahli di bidang spiritual. Namun memang benar, siomay yang dijualnya jika dimakan maka orang yang memakannya akan merasakan sesuatu yang mistis dan spiritual. Dia sering membagikan uang kepada orang-orang di sekitar rumahnya, walaupun dirinya sendiri sebetulnya juga sangat melarat. Hal ini dilakukan karena obsesinya yang kuat untuk menjadi jutawan yang tidak pernah terwujud.

Fenomena Eyang Subur, menurut studi independen, hanyalah sebuah histeria massal yang berlebihan. Nama Eyang Subur tercipta dari sebuah cerita dari mulut ke mulut tentang seorang sesepuh yang bernama Eyang Sumur. Legenda Eyang Sumur ini sangat kuat karena banyak diceritakan di berbagai obrolan-obrolan masyarakat sekitar Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Eyang Sumur adalah seorang juragan siomay yang terkenal pada masanya. Cerita mistis pun meliputi kehidupan Eyang Sumur. Hal ini dikarenakan bahwa di rumah Eyang Sumur yang dijadikan pangkalan pembuatan siomay membuat bingung penduduk sekitar pada masa itu. Bagaimana tidak, Eyang Sumur yang tinggal sendirian di rumahnya bisa membuat siomay yang sangat banyak dalam satu hari. Tidak ada yang tahu siapa yang membantu Eyang Sumur membuat siomay sebanyak itu. Penduduk sekitar yang selalu memerhatikan rumah Eyang Sumur tidak pernah melihat seorangpun, entah itu pegawai atau pembantu yang keluar masuk ke dalam rumah Eyang Sumur. Belakangan diketahui bahwa rumah Eyang Sumur punya pintu belakang. Jadi kemungkinan besar para pegawai yang membantu membuat siomay datang melalui pintu belakang itu.

Karena Subrun Wijayanto yang foto maupun videonya tersebar dan diklaim sebagai Eyang Subur itu adalah pedagang siomay, maka orang-orang mengaitkannya dengan legenda Eyang Sumur. Dari situ, terciptalah nama Eyang Subur, penyatuan dari Sumur dan Subrun. Dan tercipta pula tentang cerita Eyang Subur sebagai ahli spiritual. Fenomena Eyang Subur juga diperkirakan sebagai cara jurnalistik infotainment untuk menaikkan oplah atau rating mereka. Karena belakangan infotainment semakin berkurang peminatnya. (lug/banyol)

Tidak ada komentar: