Laman

Rabu, 14 April 2010

Pertandingan Perdana Chedheghe


LIGINA OPEN 2010 dimulai, tim kesayangan seluruh ibu-ibu dan tante-tante yang ditunggu-tunggu akhirnya bertanding juga. Tim yang dimaksud adalah ChedheGhe. Tim tersebut adalah salahsatu tim perwakilan dari Indonesia. Hari itu matchday ke dua. Chedheghe bertanding pada jadwal pertandingan terakhir, ketika hari akan berganti serta matahari tengah tertutup awan kelabu.

Pertandingan itu disebut-sebut sebagai pertandingan derby, walaupun pelantun lagu "Gelora Asmara" itu tak turut hadir pada pertandingan. Ya, pertandingan itu terjadi karena CheDheGhe berhadapan dengan tim perwakilan dari Indonesia jua, yaitu tim yang berasal dari kota Bolaang Mongondow, yakni Bolang FC. Sebenarnya di atas kertas maupun di atas pohon kapuk pertandingan sudah dapat diduga-duga hasilnya. Bolang FC adalah senior dari CheDheGhe, oleh kerana itu di bursa koprok banyak yang bertaruh untuk kemenangan Bolang FC.

Pada saat akan dimulai pertandingan, penonton yang hadir melebihi kapasitas yang disediakan Noordin Halid, karena beliau dikenal pelid. Sebelum pertandingan, kedua tim dan wasit berfoto bersama untuk kenang-kenangan atau mungkin untuk di unggah di pesbuk, prenster ataupun twiterr.

Pertandingan pun dimulain. Pada awal pertandingan Chedheghe yang mulai ssekarang saya tulis cdg saja karena ternyata sedikit repot mengetiknya, terlihat tertekan-tekan layaknya tombol remot saat tak ada siaran bagus. Bola dari kaki satu ke kaki yang lainnya kerap mewarnai permainan Bolang FC. Mereka terlihat kompak dan solider karena mereka sering mengadakan arisan bulanan. Sementara cdg terlihat masih meraba-raba permainan serta tidak kompak karena dulunya mereka adalah musuh satu sama lainnya. Setelah hampir lama tertekan karena beban hidup yang kian mendesak, akhirnya cdg terbobolkan juga pada menit kesekian (ga dicatet sih!). Bolang unggul 1-0. Kedudukan ini bertahan sampai turun minum, turun makan, bahkan turun bero'.

Pada ronde kedua, cdg memasukkan pemain yang kelak akan memberi kejutan di pertandingan ini. Dialah seorang pemuda yang cerdasnya luarbiasa serta mengayomi kepada sesama manusia, penuh tenggang rasa, dan tepo seliro. Namanya kerap menghiasi blog ini.

Set kedua dimulai. Ternyata Bolang FC masih terus menyerang walaupun belum bisa menambah keunggulan. Tendangan, sepakan, sikutan, sledingan, maupun tamparan terus terjadi pada pertandingan ini. Hanya sebentar babak kedua dimulai, pemain yang tadi saya sebut memberi kejutan ditarik keluar. Maksud saya ditarik adalah benar-benar ditarik-tarik seperti tukang jagal menarik kambing yang akan disembelih pada hari lebaran haji. ya, itulah kejutannya. Terkejutkah Anda?

Kemudian pertandingan terus berlanjut seiring berputarnya bumi ini. Bolang FC yang tadinya bermain agresif mulai menurun karena kelelahan. Hal itu mungkin disebabkan karena mereka hanya punya satu pemain serep. Sementara cdg mempunyai banyak cadangan, sekitar tigaratustujuhpuluhdelapan orang.

Akhirnya cdg dapat mencetak gol dan menyamakan kedudukan. Penonton bersorak gembira dan bergemuruh. Ini adalah hal yang kurang diduga-duga. Cdg dapat menyamakan kedudukan atas seniornya.

Pertandingan terus berlanjut. Dengan teknik rotasi pemain yang selalu berganti yang diperagakan cdg, mereka terus mengolah bola dengan bahan-bahan yang telah disediakan. Sementara Bolang semakin tertekan sepertinya walaupun mereka juga masih bisa melakukan serangan-serangan yang spartan dan preventif. Sampai akhirnya kejutan kembali terjadi, cdg membalikkan kedudukan seperti Sangkuriang membalikkan Tangkuban Perahu. Cdg balas unggul 2-1.

Pertandingan berlanjut terus. Bolang berusaha menyamakan skor. Namun apa daya, wasit menghadiahkan tendangan pinalti kepada cdg karena salah seorang pemainnya berulang tahun. Tendangan pinalti yang dilakukan pemain cdg yang terbilang senior sempat ditepis penjaga gawang Bolang, sampai akirnya bola muntahan serta muntahannya sendiri dapat ditendang kembali olehnya sehingga masuk gawang. Jadilah gawang Bolang kini berisi bola dan muntahan pemain tadi. Cdg memperbesar keunggulannya 3-1.

Bolang semakin drop kepercayaan dirinya. namun ternyata mereka sempat memperkecil ketertinggalan mereka dengan mencetak gol dan skor menjadi 2-3 untuk keunggulan cdg. Bolang yang berusaha kembali menyamakan kedudukan gagal kerana wasit keburu meniup periwitannya karena ada mobil yang datang. Ternyata dia teringat profesi sehari-harinya sebagai tukang parkir. Dengan begitu pertandingan usai dan hasilnya adalah kemenangan untuk cdg. Dengan ini cdg dinyatakan lolos sensor ke babak workshop berikutnya di Jakarta.

Inilah kemenangan yang mahal sebab cdg mandapat dua kartu kuning. Satu kartu kuning denda enam rebu rupee, jadi totalnya dua belas ribu. Rp 12000,00 untuk sebuah kemenangan yang fantastis. Tak apalah, yang penting menang.

Balada Hujan Deras di Pinggir Kota



Berselimut pada langit kelabu
Rintik hujan tak sabar menjadi besar
Celana jas hujan berlubang di selangkangan
Berdukalah sang pengendara motor

Merawat istana dengan peluh
Memandang inci demi inci
Namun apa daya
Air bah merasuk tanpa sopan
Jadilah hari itu istananya terendam setengah meter

Bocah-bocah riang dengan payungnya
Menawarkan jasa pada seluruh insan
Agar tak basah terguyur hujan
Tanpa diduga
Payung dibawa lari oleh pelanggan tak tahu diri

Waktu yang ditunggu
Setelah sepanjang hari membanting tulang
Dengan rok khas karyawati
Menyibak gulungan payung
Melangkah pelan menuruni bus
Sebab licin sepatu hak tinggi kehilangan gaya gesek
Entah bagaimana ia sampai jatuh terlentang tepat di kubangan