Laman

Rabu, 14 April 2010

Balada Hujan Deras di Pinggir Kota



Berselimut pada langit kelabu
Rintik hujan tak sabar menjadi besar
Celana jas hujan berlubang di selangkangan
Berdukalah sang pengendara motor

Merawat istana dengan peluh
Memandang inci demi inci
Namun apa daya
Air bah merasuk tanpa sopan
Jadilah hari itu istananya terendam setengah meter

Bocah-bocah riang dengan payungnya
Menawarkan jasa pada seluruh insan
Agar tak basah terguyur hujan
Tanpa diduga
Payung dibawa lari oleh pelanggan tak tahu diri

Waktu yang ditunggu
Setelah sepanjang hari membanting tulang
Dengan rok khas karyawati
Menyibak gulungan payung
Melangkah pelan menuruni bus
Sebab licin sepatu hak tinggi kehilangan gaya gesek
Entah bagaimana ia sampai jatuh terlentang tepat di kubangan

Tidak ada komentar: