(Ulasan Cerpen Kuri Kurcaci Mencari Kunci Karangan Asri
Andarini)
Sudah jadi kodratnya anak-anak itu punya rasa ingin tahu yang besar. Jelas saja, mereka belum terlalu lama hadir di dunia yang fana ini. Jadi, banyak
hal di dunia ini yang mereka belum tahu. Karena mereka bisa melihat dan
merasakan keadaan sekitar, jadi mereka selalu mencari tahu tentang segala hal
yang mereka lihat dan mereka rasakan.
Cara mereka mencari tahu segala hal ini ada bermacam-macam cara. Yang
paling sering yaitu mereka sangat gemar bertanya-tanya. Bagi para orang tua,
guru, atau para kakak, harus sabar dalam menghadapi anak-anak yang banyak
bertanya ini-itu. Bahkan kadang kita orang dewasa jadi bingung sendiri cara
menjelaskan sesuatu yang ditanya oleh seorang anak supaya anak itu mengerti.
Selain bertanya, anak-anak mencari tahu suatu hal dengan cara ingin
merasakan pengalaman langsung dengan hal tersebut. Contoh yang paling dekat
yaitu anak-anak sangat gemar memberantakkan barang-barang, terutama mainan
mereka sendiri. Orang tua kadang pusing tujuh puluh keliling menghadapi
anak-anak yang kalau main dengan mainan-mainannya, rumah jadi berantakan
seperti kapal pecah. Bahkan sering kali barang-barang yang sebenarnya bukan
mainan juga diberantakkin oleh mereka. Karena mainan yang berserakan di
sana-sini, kadang anak lupa di mana dia menaruh mainan favoritnya. Si anak pun
merengek pada orang tuanya untuk mencarikan mainan tersebut. Jika terjadi hal
yang seperti itu, orang tua harus dapat memberi nasihat tentang pentingnya kerapian
dalam menaruh barang-barang.
Hal inilah yang ingin disampaikan cerpen anak yang berjudul Kuri
Kurcaci Mencari Kunci karangan Asri Andarini yang dimuat di harian Kompas
edisi Minggu, 27 April 2014, di rubrik Anak. Seperti yang sudah banyak
diketahui, karya fiksi seperti cerpen, selain untuk hiburan juga dapat berfungsi
sebagai media pendidikan. Khusus untuk cerpen yang diperuntukkan untuk
anak-anak, unsur pendidikan atau pesan moral menjadi hal yang wajib ada.
Begitulah yang terdapat di cerpen Kuri Kurcaci Mencari Kunci. Cerpen ini
termasuk jenis dongeng, karena tokoh yang dipakai merupakan makhluk khayalan
yaitu kurcaci dan peri.
Tokoh utama dalam cerpen itu bernama Kuri. Ia adalah seorang
kurcaci. Ia dititipkan sebuah kunci oleh Bunda Peri. Kunci itu merupakan kunci
peti yang menyimpan makanan untuk pesta yang akan diadakan keesokan harinya.
Tapi sayangnya, Kuri kehilangan kunci itu. Kuri panik dan mencari kunci yang
hilang ke setiap sudut rumahnya. Ia kesulitan mencari kunci itu karena seluruh
isi rumahnya berantakan oleh barang-barang pribadinya. Bahkan ketika ia membuka
lemari untuk mencari kunci tersebut, seluruh barang-barang yang ada di dalam
lemari berhambur tumpah sehingga berserakan tak karuan.
Kuri mencoba bersikap tenang dan akhirnya ia sadar. Untuk menemukan
kunci itu, ia harus membereskan barang yang berserakan satu persatu.
Selanjutnya, Kuri merapikan barang-barang itu. Ketika sedang merapikan, ia
menemukan barang-barang lain yang telah lama ia cari, termasuk barang-barang
milik teman-temannya yang telah lama ia pinjam. Ketika seluruh isi rumah sudah rapi,
akhirnya Kuri menemukan kunci yang ia cari. Kuri sangat senang karena selain
menemukan kunci, kini rumahnya tidak berantakan lagi.
Tokoh Kuri mewakili anak-anak di kehidupan nyata. Kuri yang masih
kanak-kanak sering mempergunakan mainan dan barang-barangnya, tetapi tidak merapikannya
lagi. Kebiasaan ini merupakan kebiasaan yang tidak baik. Karena jika rumah
berantakan oleh barang-barang, maka seisi rumah tidak enak untuk dilihat.
Selain itu, jika barang-barang tidak dirapikan seperti semula, maka jika ingin
mencari barang tertentu, kita menjadi kesulitan untuk menemukannya.
Kebiasaan merapikan barang seperti semula, wajib diajarkan ke
anak-anak yang memang memiliki sifat ingin tahu yang besar. Rasa ingin tahu
dengan memainkan mainan dan mempergunakan barang-barang memang menyenangkan dan
memenuhi kebutuhan ingin tahu pada anak-anak. Tetapi kesenangan yang diperoleh tentunya
harus disertai rasa tanggung jawab yang harus dikerjakan setelahnya. Dalam hal
ini, tanggung jawab tersebut yaitu dengan merapikan barang atau mainan ke
tempat semula. Itulah nilai yang ingin disampaikan oleh cerpen Kuri Kurcaci
Mencari Kunci. Cerpen ini sukses menyampaikan nilai moral yang baik untuk
anak-anak yang membacanya. Dengan bahasa yang ringan dan pemilihan model cerita
dongeng yang menarik sangat mendukung penyampaian nilai moral tersebut kepada
anak-anak.
Bekasi, 27 April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar