Laman

Minggu, 27 April 2014

Pentingnya Merapikan Barang-Barang

(Ulasan Cerpen Kuri Kurcaci Mencari Kunci Karangan Asri Andarini)

Sudah jadi kodratnya anak-anak itu punya rasa ingin tahu yang besar. Jelas saja, mereka belum terlalu lama hadir di dunia yang fana ini. Jadi, banyak hal di dunia ini yang mereka belum tahu. Karena mereka bisa melihat dan merasakan keadaan sekitar, jadi mereka selalu mencari tahu tentang segala hal yang mereka lihat dan mereka rasakan.

Cara mereka mencari tahu segala hal ini ada bermacam-macam cara. Yang paling sering yaitu mereka sangat gemar bertanya-tanya. Bagi para orang tua, guru, atau para kakak, harus sabar dalam menghadapi anak-anak yang banyak bertanya ini-itu. Bahkan kadang kita orang dewasa jadi bingung sendiri cara menjelaskan sesuatu yang ditanya oleh seorang anak supaya anak itu mengerti.

Selain bertanya, anak-anak mencari tahu suatu hal dengan cara ingin merasakan pengalaman langsung dengan hal tersebut. Contoh yang paling dekat yaitu anak-anak sangat gemar memberantakkan barang-barang, terutama mainan mereka sendiri. Orang tua kadang pusing tujuh puluh keliling menghadapi anak-anak yang kalau main dengan mainan-mainannya, rumah jadi berantakan seperti kapal pecah. Bahkan sering kali barang-barang yang sebenarnya bukan mainan juga diberantakkin oleh mereka. Karena mainan yang berserakan di sana-sini, kadang anak lupa di mana dia menaruh mainan favoritnya. Si anak pun merengek pada orang tuanya untuk mencarikan mainan tersebut. Jika terjadi hal yang seperti itu, orang tua harus dapat memberi nasihat tentang pentingnya kerapian dalam menaruh barang-barang.

Hal inilah yang ingin disampaikan cerpen anak yang berjudul Kuri Kurcaci Mencari Kunci karangan Asri Andarini yang dimuat di harian Kompas edisi Minggu, 27 April 2014, di rubrik Anak. Seperti yang sudah banyak diketahui, karya fiksi seperti cerpen, selain untuk hiburan juga dapat berfungsi sebagai media pendidikan. Khusus untuk cerpen yang diperuntukkan untuk anak-anak, unsur pendidikan atau pesan moral menjadi hal yang wajib ada. Begitulah yang terdapat di cerpen Kuri Kurcaci Mencari Kunci. Cerpen ini termasuk jenis dongeng, karena tokoh yang dipakai merupakan makhluk khayalan yaitu kurcaci dan peri.

Tokoh utama dalam cerpen itu bernama Kuri. Ia adalah seorang kurcaci. Ia dititipkan sebuah kunci oleh Bunda Peri. Kunci itu merupakan kunci peti yang menyimpan makanan untuk pesta yang akan diadakan keesokan harinya. Tapi sayangnya, Kuri kehilangan kunci itu. Kuri panik dan mencari kunci yang hilang ke setiap sudut rumahnya. Ia kesulitan mencari kunci itu karena seluruh isi rumahnya berantakan oleh barang-barang pribadinya. Bahkan ketika ia membuka lemari untuk mencari kunci tersebut, seluruh barang-barang yang ada di dalam lemari berhambur tumpah sehingga berserakan tak karuan.

Kuri mencoba bersikap tenang dan akhirnya ia sadar. Untuk menemukan kunci itu, ia harus membereskan barang yang berserakan satu persatu. Selanjutnya, Kuri merapikan barang-barang itu. Ketika sedang merapikan, ia menemukan barang-barang lain yang telah lama ia cari, termasuk barang-barang milik teman-temannya yang telah lama ia pinjam. Ketika seluruh isi rumah sudah rapi, akhirnya Kuri menemukan kunci yang ia cari. Kuri sangat senang karena selain menemukan kunci, kini rumahnya tidak berantakan lagi.

Tokoh Kuri mewakili anak-anak di kehidupan nyata. Kuri yang masih kanak-kanak sering mempergunakan mainan dan barang-barangnya, tetapi tidak merapikannya lagi. Kebiasaan ini merupakan kebiasaan yang tidak baik. Karena jika rumah berantakan oleh barang-barang, maka seisi rumah tidak enak untuk dilihat. Selain itu, jika barang-barang tidak dirapikan seperti semula, maka jika ingin mencari barang tertentu, kita menjadi kesulitan untuk menemukannya.

Kebiasaan merapikan barang seperti semula, wajib diajarkan ke anak-anak yang memang memiliki sifat ingin tahu yang besar. Rasa ingin tahu dengan memainkan mainan dan mempergunakan barang-barang memang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan ingin tahu pada anak-anak. Tetapi kesenangan yang diperoleh tentunya harus disertai rasa tanggung jawab yang harus dikerjakan setelahnya. Dalam hal ini, tanggung jawab tersebut yaitu dengan merapikan barang atau mainan ke tempat semula. Itulah nilai yang ingin disampaikan oleh cerpen Kuri Kurcaci Mencari Kunci. Cerpen ini sukses menyampaikan nilai moral yang baik untuk anak-anak yang membacanya. Dengan bahasa yang ringan dan pemilihan model cerita dongeng yang menarik sangat mendukung penyampaian nilai moral tersebut kepada anak-anak.
           
Bekasi, 27 April 2014