Laman

Minggu, 21 Februari 2010

Haryy Poteer and the Half-Flood Sprint (Haryy Poteer dan Lari Cepat saat Separoh-Banjir)

Haryy dan nyokapnya sedang asik menonton radio yang baru dicolongnya dari kantor bapaknya sendiri. Radio ini memiliki layar yang besar sebesar cintamu kepadanya. Sementara adiknya nyaris saja terbakar di panggangan daging kebab di pinggir lautan. Hari sudah siang namun bintang-bintang belum bermunculan. Keadaan di luar sangat cerah dan menyenangkan. Banyak anak-anak berlarian, bebek-bebek bekeliaran, dan mayat-mayat yang berserakan karena belum sempat disapu oleh dinas pertanian.

Sesaat kemudian terjadi anomali cuaca yang menghebohkan. Langit terlihat mendung namun kok hujan segera turun. Ibu-ibu yang di dalam rumah langsung mengambil payung dan bergegas keluar rumah untuk menyaksikan hujan yang terjadi setiap duaratus minggu sekali.

Haryy dan nyokapnya tak sadar karena habis dihipnotis oleh Romi Rapael. Romi berhasil mengentit beberapa butir terasi yang teronggok di bakul nasi. Untung Dedi Kobuset tidak datang ke studio demaster. Jadi Josandi bisa berkunjung ke gunung agung tempat Limbat bermeditasi.

Tetangga Haryy, Rijuki memberi tahu tapi tidak memberi tempe, bahwa keadaan di luar sangat muram. Rijuki juga terlihat muram durja, untungnya Demiyan pun seorang yang durjana.

Haryy dan nyokapnya, Bu Lilit, baru tersadar bahwa di luar hujan setelah duaratus hari kemudian. Daripada cengar cengir sendiri lebih baik berdiri dan bergegas bereskan jemuran. Sambil ditemani suara Deloon yang mendayu dan merayu, Bu lilit pun kepincut oleh ketampanan. Beruntung bapaknya Haryy sedang tidak di rumah tetangga, jadi kepergoklah Bu Lilit tengah selingkuh di tengah-tengah kebun yang tinggal setengah.

Ah, masabodolah, pikir Haryy. Toh PM Toh sudah tidak mendongeng lagi di kemudian hari. Haryy berlari sambil kehujanan dan setengah kebanjiran ditemani Adry Mannan yang yang tak lekas beli mainan. Ia menuju sekolah sihir yang ternyata sudah disihir menjadi menhir. Tahukah Anda menhir? Kalau tidak tahu bisa dibaca di pelajaran sejarah. Kalau Anda malas baca, jangan punya cita-cita. Jalan-jalan saja ke pantai carita. Dan carita-keun kecap di handap ieu! (Bersumbang ke Novel Ketika Cinta Bertasbeh 2).

(sumber gambar: http://www.teffythesearchfornephewninky.com/otherartbytheauthor.htm)